Minggu, 03 April 2016

SEORANG YAHUDI YANG MERINDUKAN RASULULLAH SHALLALLAHU’ALAIHI WA SALLAM

Hari sabat atau hari sabtu saat ini, adalah hari bear dimana para pengikut ajaran Nabi Musa AS (pada masa Nabi Shallallahu’Alaihi Wa sallam dikenal sebagai kaum yahudi) dilarang melakukan aktivitas apapun kecuali untuk beribadah, berdzikir atau mempelajari kita Taurat).
            Suatu ketika, seorang lelaki yahudi yang tinggal di Syam mengisi hari sabatnya untuk mempelajarai kita Raurat. Ia menemukan dalam kitab Taurat tersebut ayat-ayat yang menyebutkan tentang sifat dan keadaan Nabi Shallallahu’Alaihi Wa sallam, nabi yang diramalkan akan turun sebagai penutup para nabi-nabi, sebanyak empat halaman. Ia segera memotong empat halaman Taurat tersebut dan membakarnya.
            Saat itu memang Nabi Shallallahu’Alaihi Wa sallam telah diutus dan telah tinggal di Madinah. Sementara itu, beberapa orang pemuka dan pendeta Yahudi melakukan “indoktrinasi” kepada jamaahnya bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’Alaihi Wa sallam adalah seorang pendusta. Jika ditemukan sifat dan cerita tentang dirinya didalam Taurat. Mereka harus memotong dan  membakarnya karena itu merupakan ayat-ayat tambahan dalam Taurat yang tidak benar. Lelaki Yahudi dari Syam tersebut adalah salah satu anggota sekte ini.
            Pada hari sabtu berikutnya, iya juga mengisi harinya dengan melakukan kajian terhadap Taurat, dan ia menemukan delapan halaman yang menyebutkan tentang keadaan dan sifat-sifat Nabi Shallallahu’Alaihi Wa sallam. Seperti kejadian sebelumnya, ia memptong delapan halaman tersebut dan membakarnya.
            Pada hari sbtu berikutnya lagi, ia masih melakukan kajian terhadap Taurat, dan kali ini ia menemukan hal yang sama, bahkan ditambah dengan cerita beberapa orang sahabt di sekitar beliau, dan ia menemukannya dalam 12 halaman. “jika aku selalu memotong bagian seperti ini, bisa-bisa Taurat ini seluruhnya akan menyebutkan tentang sifat-sifat dan keadaan Nabi Shallallahu’Alaihi Wa sallam…!”
            Tentunya kita tidak tau pasti, apakah memang kandungan Taurat seperti itu? Atau memang Allah SWT telah mengiring lelaki YAhudi kepada hidayah-Nya,sehingga setiap kali dipotong akan muncul secara ajaib(mukjizat) pada halaman lainnya,lebih banyak dan lebih lengkap tentang keadaan nabi Muhammad SAW.
Tetapi,tiga kali pengalaman kajiannya tersebut telah memunculkan rasa penasaran dan keingin-tahuanya yang besar kepada nabi SAW.bahkan dengan tiga kali kajiannya tersebut,seakan-akan sifat-sifat dan keadaan beliau telah lekat di kepalanya,dan seperti mengenal beliau sangat akrab,
Ia datang kepada kawan-kawan Yahudinya dan berkata,”Siapakah Muhammad ini?”
“ia seorang pembohong besar (yang tinggal di Madinah),”kata salah seorang temannya,”lebih baik engkau tidak melihatnya,dan dia tidak perlu melihat engkau!!!”
Tetapi lelaki yang sudah “melihat”dengan “ilmul yakin”tentang keadaan Nabi SAW ini,tampaknya tidak mudah begitu saja dipengaruhi teman-temannya.Seakan ada kerinduan menggumpal kepada sosok Muhammad yang belum pernah dikenal dan ditemuinya itu.Kerinduan yang memunculkan kegelisahan,yang tak akan bisa hilang kecuali bertemu langsung dengan sosok imajinasi dalam pikirannya tersebut.Dia berkata dengan tegas,”Demi kebenaran Taurat Musa,janganlah kalian menghalangi aku untuk mengunjungi Muhammad…!!!”
Dengan tekad yang begitu kuatnya,teman-temannya itu tak mampu lagi menghalangi langkahnya untuk bertemu dengan Nabi SAW di Madinah.Lelaki Yahudi ini mempersiapkan kendaraan dan perbekalannya dan langsung memacunya mengarungi padang pasir tanpa menunda-nundanya lagi.Beberapa hari berjalan,siang dan malam terus saja berjalan,hingga akhirnya ia memasuki kota Madinah.
Orang pertama yang bertemu  dengannya adalah Sahabat Salman al Farisi.Karena Salaman berwajah tampan,dan mirip gambaran yang diperolehnya dalam Taurat,Ia berkata,”Apakah engkau Muhammad?”
Salman tidak segera menjawab,bahkan segera saja ia menangis mendapat pertanyaan tersebut,sehingga membuat lelaki Yahudi ini terheran-heran.Kemudian Salman berkata,”Saya adalah pesuruhnya!”
Memang,hari itu telah tiga hari nabi Muhammad wafat dan jenazah beliau baru dimakamkan kemarin malamnya,sehingga pertanyaan seperti itu mengingatkan kepada beliau dan membuat Salman menangis.Kemudian lelaki Yahudi itu berkata,”dimanakah Muhammad?”
Salman berfikir cepat,kalau ia berkata jujur bahwa Nabi SAW telah wafat,mungkin lelaki ini akan pulang,tetapi kalau ia berkata masih hidup,maka ia berbohong.Salmanpun berkata”Marilah aku antar engkau kepada sahabat-sahabat beliau!”
Salman membawa lelaki Yahudi tersebut ke mesjid,di sana para sahabat tengah berkumpul dalam keadaan sedih.Ketika tiba di pintu Mesjid,lelaki Yahudi itu berseru agak keras,”Assalamu’alaika ya Muhammad!”
Ia mengira nabi Muhammad ada diantara kumpulan para sahabat tersebut,tetapi sekali lagi ia melihat reaksi yang mengherankan.Beberapa orang pecah tangisannya,beberapa lainnya makin sesunggukan dan kesedihan makin meliputi wajah-wajah mereka.Salah seorang sahabat berkata,”Wahai orang asing,siapakah engkau ini?Sungguh engkau telah memperbaharui luka hati kami! Apakah kamu belum tahu bahwa beliau telah wafat tiga hari yang lalu?”
Seketika lelaki Yahudi  tersebut berteriak penuh kesedihan,”Betapa sedih hariku,betapa sia-sia perjalananku!Aduhai,andai saja ibuku tidak pernah melahirkanku,andai saja aku tidak pernah membaca dan mengkaji Taurat,andai saja dalam mengkaji Taurat aku tidak pernah menemukan ayat-ayat yang menyebutkan sifat-sifat dan keadaannya,andai saja aku bertemu dengannya setelah aku menemukan ayat-ayat Taurat tersebut…..!”
Lelaki Yahudi tesebut menangis tersedu,tenggelam dalam kesedihannya sendiri.Seakan teringat sesuatu,tiba-tiba ia berkata,”Apakah Ali berada disini,sehingga ia bisa menyebutkan sifat-sifatnya padaku!”
“Ada”,kata Ali bin Abi Thalib sambil mendekat kepada lelaki Yahudi tersebut.
“Aku menemukan namamu dalam kitab Taurat bersama Muhammad.Tolong engkau ceritakan padaku cirri-ciri beliau!”
Ali bin Abi Thalib berkata,”Rasulullah SAW itu tidak tinggi dan tidak pendek,kepalanya bulat,dahinya lebar,kedua matanya tajam,kedua alisnya tebal.Bila beliau tertawa,keluar cahaya dari sela-sela giginya,dadanya berbulu,telapak tangannya berisi ,telapak kakinya cekung,lebar langkahnya,dan diantara dua belikat beliau ada tanda khatamun nubuwwah!!”
“engkau benar wahai Ali,”Kata lelaki Yahudi tersebut,”seperti itulah cirri-ciri nabi Muhammad yang disebutkan dalam kitab Taurat.Apakah masih ada sisa baju beliau sehingga aku bisa menciumnya?”
“Masih!”Kata Ali,kemudian ia meminta tolong kepada Salman untuk mengambil jubah Rasulullah SAW yang disimpan Fatimah Az  Zahra,istrinya dan putri kesayangan Nabi SAW.
Salman segera bangkit menuju tempat kediaman Fatimah.Di depan pintu rumahnya,ia mendengar tangisan Hasan dan Husain,cucu kecintaan Rasulullah SAW.Sambil mengetuk pintu Salman berkata,”Wahai tempat kebanggaan para nabi,wahai tempat hiasan para wali!!”
“Siapakah yang mengetuk pintu orang yatim!”Fatimah menyahut dari dalam.
“Saya Salman…”Kata Salman,kemudian ia menyebutkan maksud kedatangannya sesuai yang dipesankan oleh Ali.
“Siapakah yang akan memakai jubah ayahku?”Kata Fatimah sambil menangis.
Salman menceritakan peristiwa berkaitan dengan lelaki Yahudi tersebut,lalu Fatimah mengeluarkan jubah Rasulullah SAW,yang terdapat tujuh tambalan dengan tali serat kurma,dan menyerahkannya kepada Salman,yang langsung membawanya ke mesjid.Setelah menerima jubah tersebut dari Salman, Ali menciumnya diiringi haru dan tangis,sehingga sembab matanya. Jubah Rasulullah SAW tersebut beredar dari satu sahabat ke sahabat lainnya yang hadir, mereka menciumnya dan banyak yang menangis karena haru dan rindu kepada Nabi SAW, dan terakhir jatuh ke tangan lelaki Yahudi tersebut.
Lelaki Yahudi ini mencium dan mendekap erat jubah Nabi SAW dan berkata”Betapa harumnya jubah ini….!!”
Dengan tetap mendekap jubah tersebut,lelaki Yahudi ini mendekat ke makam Rasulullah SAW,kemudian menemgadahkan kepalanya ke langit dan berkata”Wahai Tuhanku,saya bersaksi bahwa engkau adalah Dzat yang Esa, unggal dan tempat bergantung?(AshShomad).dan saya bersaksi bahwa orang yang berada di kubur ini adalah Rasul-Mu.saya membenarkan segala apa yang di ajarkan!Wahai Allah,jika engkau menerima keislamanku,maka cabutlah nyawaku sekarang juga…!!”
Tak lama kemudian lelaki Yahudi tersebut meninggal dunia.Ali dan para sahabat lainnya ikut terharu dan sedih melihat keadaan si Yahudi tersebut,mereka segera mengurus jenazah lelaki itu yang telah menjadi muslim tersebut,dan memakamkannya di Baqi’.

Lelaki Yahudi ini bukanlah termasuk sahabat Nabi SAW, bahkan dalam keislamannya belum satupun shalat dan kefardhuan lain yang di lakukannya,tetapi kecintaan dan kerinduannya kepa Nabi SAW membuatnya pantas kalau ia dimakamkan di Baqi’ disandingkan dengan para sahabat beliau lainnya.

Kamis, 18 September 2014

Pahala Shalat 5 Waktu!


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada saat orang-orang kafir bertanya : “katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan diperoleh oleh orang yang mengerjakan shalat… “
Rasulullulah S.A.W pun bersabda .. :
“Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat yang pertengahan ..”
1). Shalat Dzuhur
Pada saat itu nyalanya neraka Jahanam.
Orang – orang mukmin yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap apineraka jahanam pada hari kiamat
2). Shalat Ashar
Adalah saat dimana Nabi Adam a.s memakan buah khuldi.
Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.
3). Shalat Maghrib
Adalah saat dimana taubat Nabi Adam a.s diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan shalat Maghrib kemudian berdo’a dan meminta sesuatu dengan khusu’ kepada Allah S.W.T , maka Allah S.W.T akan memperkenankan.
4). Shalat Isya’
Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari kiamat, maka seorang mukmin yangberjalan dengan malam yang gelap untuk menunaikan shalat isya’ berjamaah, Allah S.W.T haramkan dirinya daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi Titian Sirath.
5). Shalat Subuh
Adalah sebelum terbit matahari. Ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan disitusujudnya setiap orang kafir. Maka Seorang mukmin yang mengerjakan shalat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh Allah S.W.T dua kebebasan, yaitu :
1). Dibebaskan daripada api neraka
2). Dibebaskan dari Nifaq.
Subhanallah, ini baru sebagian kecil pahala yang akan diberikan Allah S.W.T pada umatnya yang rajin melaksanakan sholat 5 waktu. Masih ada pahala lain yang dijanjikan oleh-Nya. Selain itu shalatsangat bermanfaat bagi kesehatan jasmani dan rohaniah kita
sendiri. Sungguh maha besar Allah S.W.T yang telah menciptakan seluruh jagat raya ini.
Peringatan keras “Jangan sekali-kali meninggalkan shalat wajib yang 5 waktu itu” “lebih baik terlambat daripada tidak dikerjakan sama sekali.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan mari kita awali hari-hari kita untuk memperbaiki shalat kita mejadi lebih sempurna lagi.
Karena sungguh sangatlah merugi orang–orang yang tidak mau melaksanakan shalat 5 waktu.
Wallahu’alam bissawab.
Sabda Rasulullah SAW ;
"Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada."
by: www.jilnabindonesia,com

Minggu, 07 September 2014

Etika Ketika Berdo'a, Agar Do'a Dikabulkan

Sekapuh Sirih
Teman yang dimuliakan Allah, doa adalah makanan kita sehari-hari. Doa kita adalah untuk menjadikan diri kita lebih baik, penghilang nestapa, mencapai semua hasrat dan angan kita.
Dan Alhamdulillah ternyata doa itu mudah asalkan kita tahu caranya.
Ayo kita gunakan waktu kita untuk banyak berdoa sebelum semuanya terlambat.
Ayo kita jadikan diri kita sebagai pembawa rahmat dan berkah.
Kita jaga mulut dan tangan kita meskipun hanya di FB. Ayo kita berikan yang terbaik bagi diri kita dan orang lain. Jangan hanya pandai mengkritik tanpa pernah berbuat apapun. Karena semuanya akan terbalas sekecil apapun perbuatan kita. Jangan pula menyinggung perasaan orang lain, karena keburukan akan kembali kepada kita.
ETIKA BERDOA
1. Memuji Allah terlebih dahulu
Dengan tahmid, takbir, tasbih, membaca asmaul husna atai doa apa saja yang isinya memuji kebesaran dan kemulian Allah. Disunahkan pula membaca Shalawat sebelum berdoa:
“Setiap do'a akan terhalangi sampai orang tersebut membaca shalawat kepada Nabi.” (HR. Thabarani. Al-Albani menghasankan)
2. Taubat terlebih dahulu
Akui semua kesalahan yang pernah kita lakukan, Anjuran ini berdasarkan cerita dalam Al-Qur’an tentang Nabi Yunus as:
"Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” (QS. Al-Anbiya: 90)
3. Rendahkan diri ketika berdoa
Padukan hati, akal dan sikap ketika berdoa sambil penuh khusuk, Kerendahan diri bisa kita gambarkan ketika kita memelas meminta sesuatu dengan sangat, Dan hatipun sambil menjerit agar dikabulkan.
Allah Swt berfirman:
“Dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)
4. Hadirkan hati ketika berdoa
Artinya ketika mulut berdoa, ikutkan hati sambil menyimak apa yang diutarakan mulut. Jangan sampai mulut dan hati tidak singkron. Hati terus dipaksa untuk menjerit dan memelas.
Nabi Saw bersabda:
“Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Allah tidak akan menerima satu do'a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih)
5. Jelas dan tegas ketika berdo'a
Janganlah berdoa dengan main-main seperti anjuran Nabi Saw:
“Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut tidak dibenci.: (HR. Abu Daud, Hadist Sahih)
6. Berdo'alah di setiap kondisi
Banyaklah berdoa ketika dalam keadaan nyaman dan bahagia:
"Barangsiapa yang senang dikabulkan permohonannya pada saat kritis dan bahaya maka hendaklah dia memperbanyak do'a saat nyaman.”
7. Berdoalah dengan suara lembut
Dan cukup di dengarkan sendiri bila berdoa sendiri.
“Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55)
8. Mengulangi do'a tiga kali
Sebab Nabi Saw mengulangi do'anya tiga kali.(HR. Muslim)
9. Menghadap kiblat
Seperti diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah menghadap kiblat ketika berdoa. (HR. Bukhari)
10. Mencari waktu mustajab ketika berdoa
Misalnya ketika sujud dalam sholat, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum'at, ketika sahur dll
11. Mengangkat tangan ketika berdo'a
Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya Tuhanmu-Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa". (HR. Abu Daud, Al Albani mengatakan sanad nya Hasan)
12. Banyaklah berbakti kepada orang tua
Bakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab dikabulkannya do'a, sebagaimana diceritakan:
Dalam kisah Uwais Al-Qorni bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
Juga kisah Ashabul Kahfi yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah batu besar. (HR. Bukhari)
13. Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah
Setelah mengerjakan shalat wajib adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a. (HR. Bukhari)
14. Memperbanyak amal soleh
Sebelum berdo'a atau sesudah berdoa, seperti sedekah, membantu kesulitan orang lain dll
15. Berwudhu sebelum berdo'a
Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Saw setelah selesai perang Hunain:
” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).
16. Berdoa dengan maksud baik
Seseorang yang berdo'a harus baik dan bermanfaat seperti, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa as:
"Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku". Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Tha ha: 25)
17. Ceritakan keluhan dan kebutuhan ketika berdoa
Keluhan dan banyak butuh ini yang diceritakan Qur’an tentang doa para Nabi. Diantaranya keluhan Nabi Ya’qub:
"Ya'qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86)
Begitu pula keluhan Nabi Ayyub:
"Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia meyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang Penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83)
18. Berdo'alah untuk diri sendiri terlebih dahulu seperti
"Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara seiman yang telah mendahului kami. (QS. Al:-Hasyr: 5)
Rasulullah Saw sendiri jika menyebut nama seseorang untuk didoakan, beliau memulainya untuk diri beliau sendiri (Hadist Sahih).
19. Berdo'alah pula untuk yang lain
Seperti berdoa untuk orang tua, keluarga, teman, tetangga dan saudara seiman.
Seperti firman Allah Swt:
Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19)
Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapa yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan.” (Hadist Hasan)
20. Jangan bersajak, dan pergunakan kalimat jelas.
Ibnu Abbas pernah berkata kepada Ikrimah:
“Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Saw dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut.” (HR. Bukhari)
21. Panggilah nama-nama Allah yang sesuai dengan kondisi si pendoa
Misalnya: “ Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku.”
22. Ucapkan aamiin bagi orang mendengarnya.
23. Memohon semuanya kepada Allah
Baik masalah yang kecil sekalipun ataupun masalah yang berat dan besar:
“Mintalah kepada Allah segala sesuatu sampai megadakan tali sendal sesungguhnya Allah Swt sendainya tidak memudahkan suatu urusan niscaya dia tidak akan menjadi mudah.”
Ust. Ackmanz Lc

Kamis, 04 September 2014

Yuk Baca

SAUDARIKU yang dirahmati Allah Swt., berjilbab saat ini mulai digandrungi kaum hawa. Bisa jadi ada yang hanya ikut-ikutan trend atau juga yang memang memahami dan ingin melaksanakan perintah-Nya.
Berbagai jenis dan model jilbab saat ini banyak didapati, ada yang sesuai dengan syariat ada juga yang tidak. Bahkan terbilang syubhat jika dipakai, jilbab memang digunakan tapi tidak terhulur sampai ke dada serta bagian kaki malah tampak ketat dan terlihat.
Banyak kaum hawa yang menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil. Yang dapat tertutupi dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah dan harus diluruskan. Kaum wanita yang tidak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya.
Seperti yang termaktub dalam firman Allah Swt.,
“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah: 5).
Na’udzubillah. Semoga kita terjauh dari adzab Allah Swt., ada sebuah kisah menggetarkan tentang seorang perempuan yang menganggap bahwa dosa meninggalkan jilbab itu adalah dosa kecil.
Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab,” (jawaban yang sering terdengar dari kaum hawa). Sudah banyak orang menanyakan maupun menasehatinya, tapi jawabannya tetap sama.
Hingga di suatu malam, ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.
Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
“Assalamu’alaikum, saudariku….”
“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku.”
“Terima kasih. Apakah ini surga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.”
“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”
Wanita itu tersenyum lagi, ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah…”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.
“Ayo kita ikuti mereka,” kata wanita itu setengah berlari. “Ada apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu.“Tentu saja surga saudariku,” larinya semakin cepat. “Tunggu…tunggu aku…”
Dia berlari namun tetap tertinggal, wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu ringan?” “Sama dengan engkau saudariku,” jawab wanita itu sambil tersenyum
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu. “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?” Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-Nya tanpa jilbab menutup auratmu ?”
Tubuh wanita itu telah melewati pintu. Tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, ”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”
Ia tertegun lalu terbangun, beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu. Berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.
Saudariku, “Sesungguhnya seorang mukmin dosanya itu bagaikan bukit besar yang kuatir jatuh padanya, sedang orang kafir memandang dosanya bagaikan lalat yang hinggap diatas hidungnya.”
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakannya ke dalam hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takut kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka. Dan mereka tak akan mendapatkan syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW. nanti di akhirat.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang. Semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
Dari hadits diatas, ada sepenggal kalimat “sebenarnya bukan mendirikan shalat” maksudnya ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah. Karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat tentang perintah jilbab.
Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab semasa hidupnya. Apakah kita yang mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku tangan membiarkan kaum wanita berada dalam dosa yang bergelimpangan? Tentu tidak. Mari saling mengingatkan.
Luqyana Hayate Mawadhah (islampos)

Rabu, 27 Agustus 2014

Bayangkan dan renungkan!!

Pap terbaru ada gak.




PERTANYAAN MALAIKAT DIDALAM KUBUR

Tanya : Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Jawab : Allahu Rabbi. Allah Tuhanku.
Tanya : Man Nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Jawab : Muhammadun Nabiyyi. Muhammad Nabiku
Tanya : Ma Dinuka? Apa agamamu?
Jawab : Al-Islamu dini. Islam agamaku
Tanya : Man Imamuka? Siapa imammu?
Jawab : Al-Qur'an Imami. Al-Qur'an Imamku
Tanya : Aina Qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Jawab : Al-Ka'batu Qiblati. Ka'bah Qiblatku
Tanya : Man Ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Jawab : Al-Muslimun Wal-Muslimat Ikhwani. Muslimin dan Muslimah saudaraku..
Jawabannya sangat sederhana bukan?
Tapi apakah sesederhana itukah kelak kita akan menjawabnya?
Saat tubuh terbaring sendiri di perut bumi.
Saat kegelapan menghentak ketakutan.
Saat tubuh menggigil gemetaran.
Saat tiada lagi yang mampu jadi penolong.
Ya, tak akan pernah ada seorangpun yang mampu menolong kita.
Selain amal kebaikan yang telah kita perbuat selama hidup di dunia.
Astaghfirullahal 'Adzim..
Ampunilah kami Ya Allah..
Kami hanyalah hamba-Mu yang berlumur dosa dan maksiat..
Sangat hina diri kami ini di hadapan-Mu..
Tidak pantas rasanya kami meminta dan selalu meminta maghfirah-Mu..
Sementara kami selalu melanggar larangan-Mu..
Ya Allah...
Izinkan kami untuk senantiasa bersimpuh memohon maghfirah dan rahmat-Mu..
Tunjukkanlah kami jalan terang menuju cahaya-Mu..
Tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus.
Agar kami tidak sesat dan tersesatkan...
Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin
Ya ALLAH...
Jauhkanlah hamba dan Setiap orang yang mengucapkan
"AAMIIN" dari siksa api neraka &jadikanlah kami golongan
orang2 yg beriman yg menjadi penghuni surgaMU. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

#yuk belajar

Selasa, 26 Agustus 2014

Indahnya Cinta Karena Allah

aku-mencintaimu-karena-allah-i

Ketika engkau bertanya..
mengapa aku memilihmu.?
Aku menjawab. karena agamamu
Ketika engkau bertanya.. cukupkah hanya itu.?
Aku menjawab.. adakah yang lebih utama dari itu.?
Mungkin alasanku terlalu sederhana. Namun ku yakin engkau kan tahu, betapa mahal harganya bahwa hal itu adalah sebuah kebenaran, bahwa alasan itu adalah sebuah kejujuran, bahwa sederhana itu adalah sebuah perjuangan
Aku memilihmu untuk menjadi yang halal bagiku..
Bukan adu gengsi atau mengikuti trend masa kini..
Bukan untuk jadi pacar atau lebih dari teman..
Bukan untuk menemaniku jalan-jalan atau makan-makan..
Engkau mungkin kecewa..
Engkau mungkin bertanya..
Mengapa aku belum berani katakan “cinta”? Mengapa belum berani bilang “sayang”? Mengapa kita tak pernah berpegangan tangan.? Atau sekedar bertukar pandang.?
Bagiku..
Wanita sangatlah suci..
Bukan barang dagangan yang layak dipegang, kemudian dibeli..
Wanita sangatlah mulia..
Bukan barang contoh untuk dirasa, kemudian tawar harga
Bagiku..
Wanita punya potensi sholehah..
Yang harus dijaga oleh siapa saja, tak hanya kedua orang tua..
Wanita punya hati yang bersih
Yang tak boleh ternodai oleh ikatan yang tak resmi..
Cintaku adalah bukti..
Cintaku adalah ujian..
Cintaku adalah proses..
Bagaimana aku mencintai Allah, dengan memuliakan wanita..
Bagaimana aku mencintai Rasulallah, dengan menjaga nasab umatnya..
Bagaimana aku mengamalkan ilmu, tak sekedar membaca atau membicarakannya..
Mari memohon kepada Allah, dengan menjaga wajib kita
Mari bermunajat kepadaNya, di sepertiga malam kita..
Mari membaca dan bertanya, Bagaimana kita mengamalkannya
Mari jaga dzahir dan batin kita, untuk meraih ridho dan berkah-Nya.. Mari bersabar, halalkan segera..
Aku teguh memilihmu karena Allah..
Aku ikhlas menerima segala kekuranganmu karena Allah..
Karena aku ingin menyempurnakan agamaku karena Allah dan aku kembalikan semua, hanya kepada Allah.
Khitbah (lamaran) ku adalah bukti cintaku..
Ijab qabulku adalah bukti kesungguhanku..
Ikhtiarku adalah bukti sayangku..
tunduk pandanganku dan lumpuh ragaku adalah bukti aku menjagamu dan aku melakukan semua ini adalah bukti aku ingin menggapai ridhoNya..
Bukti aku ingin mendapat syafaat Rasulku bersamamu ..
Subhanallah

Muslimah Yang Soleha, Bagaimana sih?

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum
Sahabatku,Terkadang kita mendengar kata Sholihah, dan tak jarang para akhwat berdoa, “Ya Allah… Jadikan aku wanita yang sholihah, yang baik dari yang terbaik. Dan karuniakan aku pendamping yang baik dalam mendapatkan sesuatu yang terbaik dariMu. Aamiin”

Mungkin Sabahat Muslimah juga biasa berdoa demikian juga kan? Untuk kesekian kalinya kupanjatkan do’a itu dalam sujud panjangku. Aku berharap Allah selalu menjaga diriku, agar aku bisa menjadi muslimah yang taat, istiqomah dan terlindung dari segala fitnah dunia yang akan menyesatkan jalanku.

Menjadi wanita sholihah adalah sebuah pilihan yang memerlukan perjuangan dan keteguhan hati agar tidak berpaling dari jalanNya. Sebagaimana kita semua telah mengetahui bahwa wanita sholihah merupakan salah satu nikmat dunia.

Namun sering kita bertanya dalam hati, siapakah wanita sholihah itu dan bagaimanapula ciri-cirinya?

1. Menundukkan pandangan

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nur: 30)

Dalam kaidah syar'i disaat laki-laki yang diseru maka secara otomatis muslimah pun ikut didalamnya. Pun termasuk dalam perintah menundukkan pandangan ini.Ghaddul bashar adalah menundukkan atau menjaga pandangan, sehingga pandangan tertuju ke tanah, tidak diangkat ke atas. Maksudnya adalah menghindarkan pandangan dari menikmati yang bukan mahram beserta perhiasan-perhiasannya. Subhanalloh... Ternyata menundukkan atau menjaga pandangan merupakan salah satu karakter bidadari. وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ Artinya: “Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Ash-Shaffat:48) Alasan dari hadits tersebut dijelaskan pada hadits yang lain. “Pandangan mata adalah panah beracun di antara panah-panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya.” (HR. Hakim).

2. Menjaga lisan

"Lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (Al-Balad: 9-10). Lisan adalah raja atas semua anggota tubuh. Semua tunduk dan patuh kepadanya. Jika ia lurus, niscaya semua anggota tubuh ikut lurus.

Jika ia bengkok, maka bengkoklah semua anggota tubuh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُوْلُ: اِتَّقِ اللهَ فِيْنَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اِعْوَجَجْنَا.

"Apabila anak cucu Adam masuk waktu pagi hari, maka seluruh anggota badan tunduk kepada lisan, seraya berkata, 'Bertakwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami, karena kami mengikutimu, apabila kamu lurus, maka kami pun lurus, dan apabila kamu bengkok, maka kami pun bengkok'." (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

Tidak seorang pun dapat selamat dari tergelincirnya lisan kecuali orang yang mau mengendalikannya dengan tali kekang syariat, sehingga lisannya tidak mengucapkan kecuali sesuatu yang memberi manfaat di dunia dan akhirat. Ketika Aisyah berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, Gambaran bagaimanakah bahayanya dikala kurang pandai menjaga lisan. حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَكَذَا، تَعْنِيْ قَصِيْرَةً، فَقَالَ: لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ. "Cukuplah bagi Anda bahwa Shafiyah itu orangnya begini, begini."

Maksudnya tubuhnya pendek. Maka Nabi bersabda kepadanya, "Engkau telah mengucapkan suatu perkataan yang bila dicampur dengan air laut niscaya dia akan merubahnya." (HR. Abu Dawud). ASTAGHFIRULLOH...

Begitu mengerikannya gambaran akibat dosa bila sahabat Muslimah kurang pandai menjaga lisan ini.

3. Menjaga perilaku

Barangsiapa yang bersungguh-sungguh menundukkan hawa nafsunya untuk bisa berhias diri dengan sifat-sifat keutamaan, serta menundukkannya untuk menyingkirkan akhlak-akhlak yang tercela niscaya dia akan mendapatkan banyak kebaikan dan akan tersingkir darinya kejelekan-kejelekan. Akhlak ada yang didapatkan secara bawaan dan ada pula yang dimiliki setelah melatih diri dan membiasakannya.

Mujahadah tidaklah cukup sekali atau dua kali, namun ia harus dilakukan sepanjang hayat hingga menjelang kematiannya. Allah tabaraka wa ta’ala berfirman yang artinya, “Sembahlah Rabbmu hingga datang kematian kepadamu.” (QS. Al Hijr: 99). Kesungguh-sungguhan akan banyak berguna di dalam upaya untuk mendapatkan hal ini.

Sebab kemuliaan akhlak tergolong hidayah yang akan diperoleh oleh seseorang dengan jalan bersungguh-sungguh dalam mendapatkannya. Allah ‘azza wa jalla berfirman yang artinya, “Orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami maka akan Kami mudahkan untuknya jalan-jalan menuju keridhaan Kami. Dan sesungguhnya Allah pasti bersama orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut: 69).

Diantara karakter yang muncul dari buah dalam menjaga diri sebagai Muslimah adalah:

a. Wanita yang taat Wanita muslimah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, seiya sekata, sayang kepadanya, mengajaknya kepada kebaikan, menasihatinya, memelihara kesejahteraannya, tidak mengeraskan suara dan perkataan kepadanya, serta tidak menyakiti hatinya. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (Annisa:34) Adapun bagaimana kedudukan seorang suami dihadapan seorang istri telah digambarkan Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam. Dari Abu Huraira ra, Nabi SAW.

Bersabda : “ Sekiranya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri sujud kepada suaminya. “ ( HR. Tirmidzi ) Istri diwajibkan mentaati suaminya selama perintah-perintah itu benar atau Bukan dalam kemaksiyatan, maka istri wajib menta’atinya.

b. Senantiasa bertaubatnya Manusia tidak ada yang bisa lepas dari kesalahan maupun dosa, apa lagi kita sebagai muslimah yang telah menjadi fitrah kita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: كُلُّ بَنِي آدَم خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ “Setiap anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat”. (Hasan. Riwayat Ahmad) Dengan senantiasa bertaubatbkepada Alloh inilah sebagai gerbang bagi Sahabat Muslimah untuk selalu bermuhasabah. Dan dengan muhasabah lah akan terjadi peningkatan dan koreksi atas apa yang telah kita lakukan. Sehingga kita menjadi muslimah yang semakin baik dan lebih baik lagi.

c. Menjadikan segala aktrifitas bernilai ibadah Salah satu ciri muslimah sejati yaitu dikala sang suami meninggalkannya tidak ada ras awas-was ataupun khawatir.

Hal itu terjadi karena sang suami yakin bahwa istri yang ditinggalkannya akan teguh menjaga kehormatan dirinya karena telah memahami betul bahayanya berhawat. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Tidaklah seorang wanita itu berkhalwat dengan seorang laki-laki, kecuali setan menjadi pihak ketiganya” (Riwayat Ahmad) Sang istri juga senantiasa menjaga amanahnya dan senantiasa memanfaatkan segala rizqi yang telah diberikannya bernilai ibadah. Ini terjadi karena Sahabat Muslimah memahami betul bahwa Ridho Alloh lah satu satunya tujuan dalam hidupnya.

d. Mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang Wanita muslimah adalah wanita yang mendidik anak-anaknya untuk taat kepada Allah Subhaanahu wata’ala, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, menanamkan ke dalam hati mereka perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menjauhkan mereka dari segala jenis kemaksiatan dan perilaku tercela.

Allah berfirman, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)

e. Mengatur waktu agar tidak terbuang sia-sia.

Wanita muslimah sholihah selalu menjaga waktunya agar tidak terbuang sia-sia,baik siang hari atau malamnya. Maka dia menjauhkan diri dari segala aktrifitas yang kurang bermanfaat.

4.Berpakaian/Berhijab

Wanita muslimah adalah yang menjaga hijabnya dengan rasa senang hati. Sehingga dia tidak keluar kecuali dalam keadaan berhijab rapi, mencari perlindungan Allah dan bersyukur kepadaNya atas kehormatan yang diberikan dengan adanya hukum hijab ini, dimana Allah Subhanahu wata’ala menginginkan kesucian baginya dengan hijab tersebut.

Allah berfirman: Artinya: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59) Berhijab bukan hanya secara fisik semata, tetapi lebih dari itu. Hijab hati adalah penting bagi muslimah agar terpancar inner beauty yang anggun.

Dengan menjaga hati, menjaga sikap dan perilaku agar tidak membuat orang lain sakit hati. Selalu berkhusnudzon dan memahami orang lain sebelum kita menuntut untuk dipahami oleh orang lain adalah hal yang harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga Alloh senantiasa menjadikan seluruh Sahabat Muslimahku muslimah Sholihah...