Rabu, 27 Agustus 2014

Bayangkan dan renungkan!!

Pap terbaru ada gak.




PERTANYAAN MALAIKAT DIDALAM KUBUR

Tanya : Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Jawab : Allahu Rabbi. Allah Tuhanku.
Tanya : Man Nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Jawab : Muhammadun Nabiyyi. Muhammad Nabiku
Tanya : Ma Dinuka? Apa agamamu?
Jawab : Al-Islamu dini. Islam agamaku
Tanya : Man Imamuka? Siapa imammu?
Jawab : Al-Qur'an Imami. Al-Qur'an Imamku
Tanya : Aina Qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Jawab : Al-Ka'batu Qiblati. Ka'bah Qiblatku
Tanya : Man Ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Jawab : Al-Muslimun Wal-Muslimat Ikhwani. Muslimin dan Muslimah saudaraku..
Jawabannya sangat sederhana bukan?
Tapi apakah sesederhana itukah kelak kita akan menjawabnya?
Saat tubuh terbaring sendiri di perut bumi.
Saat kegelapan menghentak ketakutan.
Saat tubuh menggigil gemetaran.
Saat tiada lagi yang mampu jadi penolong.
Ya, tak akan pernah ada seorangpun yang mampu menolong kita.
Selain amal kebaikan yang telah kita perbuat selama hidup di dunia.
Astaghfirullahal 'Adzim..
Ampunilah kami Ya Allah..
Kami hanyalah hamba-Mu yang berlumur dosa dan maksiat..
Sangat hina diri kami ini di hadapan-Mu..
Tidak pantas rasanya kami meminta dan selalu meminta maghfirah-Mu..
Sementara kami selalu melanggar larangan-Mu..
Ya Allah...
Izinkan kami untuk senantiasa bersimpuh memohon maghfirah dan rahmat-Mu..
Tunjukkanlah kami jalan terang menuju cahaya-Mu..
Tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus.
Agar kami tidak sesat dan tersesatkan...
Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin
Ya ALLAH...
Jauhkanlah hamba dan Setiap orang yang mengucapkan
"AAMIIN" dari siksa api neraka &jadikanlah kami golongan
orang2 yg beriman yg menjadi penghuni surgaMU. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

#yuk belajar

Selasa, 26 Agustus 2014

Indahnya Cinta Karena Allah

aku-mencintaimu-karena-allah-i

Ketika engkau bertanya..
mengapa aku memilihmu.?
Aku menjawab. karena agamamu
Ketika engkau bertanya.. cukupkah hanya itu.?
Aku menjawab.. adakah yang lebih utama dari itu.?
Mungkin alasanku terlalu sederhana. Namun ku yakin engkau kan tahu, betapa mahal harganya bahwa hal itu adalah sebuah kebenaran, bahwa alasan itu adalah sebuah kejujuran, bahwa sederhana itu adalah sebuah perjuangan
Aku memilihmu untuk menjadi yang halal bagiku..
Bukan adu gengsi atau mengikuti trend masa kini..
Bukan untuk jadi pacar atau lebih dari teman..
Bukan untuk menemaniku jalan-jalan atau makan-makan..
Engkau mungkin kecewa..
Engkau mungkin bertanya..
Mengapa aku belum berani katakan “cinta”? Mengapa belum berani bilang “sayang”? Mengapa kita tak pernah berpegangan tangan.? Atau sekedar bertukar pandang.?
Bagiku..
Wanita sangatlah suci..
Bukan barang dagangan yang layak dipegang, kemudian dibeli..
Wanita sangatlah mulia..
Bukan barang contoh untuk dirasa, kemudian tawar harga
Bagiku..
Wanita punya potensi sholehah..
Yang harus dijaga oleh siapa saja, tak hanya kedua orang tua..
Wanita punya hati yang bersih
Yang tak boleh ternodai oleh ikatan yang tak resmi..
Cintaku adalah bukti..
Cintaku adalah ujian..
Cintaku adalah proses..
Bagaimana aku mencintai Allah, dengan memuliakan wanita..
Bagaimana aku mencintai Rasulallah, dengan menjaga nasab umatnya..
Bagaimana aku mengamalkan ilmu, tak sekedar membaca atau membicarakannya..
Mari memohon kepada Allah, dengan menjaga wajib kita
Mari bermunajat kepadaNya, di sepertiga malam kita..
Mari membaca dan bertanya, Bagaimana kita mengamalkannya
Mari jaga dzahir dan batin kita, untuk meraih ridho dan berkah-Nya.. Mari bersabar, halalkan segera..
Aku teguh memilihmu karena Allah..
Aku ikhlas menerima segala kekuranganmu karena Allah..
Karena aku ingin menyempurnakan agamaku karena Allah dan aku kembalikan semua, hanya kepada Allah.
Khitbah (lamaran) ku adalah bukti cintaku..
Ijab qabulku adalah bukti kesungguhanku..
Ikhtiarku adalah bukti sayangku..
tunduk pandanganku dan lumpuh ragaku adalah bukti aku menjagamu dan aku melakukan semua ini adalah bukti aku ingin menggapai ridhoNya..
Bukti aku ingin mendapat syafaat Rasulku bersamamu ..
Subhanallah

Muslimah Yang Soleha, Bagaimana sih?

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum
Sahabatku,Terkadang kita mendengar kata Sholihah, dan tak jarang para akhwat berdoa, “Ya Allah… Jadikan aku wanita yang sholihah, yang baik dari yang terbaik. Dan karuniakan aku pendamping yang baik dalam mendapatkan sesuatu yang terbaik dariMu. Aamiin”

Mungkin Sabahat Muslimah juga biasa berdoa demikian juga kan? Untuk kesekian kalinya kupanjatkan do’a itu dalam sujud panjangku. Aku berharap Allah selalu menjaga diriku, agar aku bisa menjadi muslimah yang taat, istiqomah dan terlindung dari segala fitnah dunia yang akan menyesatkan jalanku.

Menjadi wanita sholihah adalah sebuah pilihan yang memerlukan perjuangan dan keteguhan hati agar tidak berpaling dari jalanNya. Sebagaimana kita semua telah mengetahui bahwa wanita sholihah merupakan salah satu nikmat dunia.

Namun sering kita bertanya dalam hati, siapakah wanita sholihah itu dan bagaimanapula ciri-cirinya?

1. Menundukkan pandangan

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nur: 30)

Dalam kaidah syar'i disaat laki-laki yang diseru maka secara otomatis muslimah pun ikut didalamnya. Pun termasuk dalam perintah menundukkan pandangan ini.Ghaddul bashar adalah menundukkan atau menjaga pandangan, sehingga pandangan tertuju ke tanah, tidak diangkat ke atas. Maksudnya adalah menghindarkan pandangan dari menikmati yang bukan mahram beserta perhiasan-perhiasannya. Subhanalloh... Ternyata menundukkan atau menjaga pandangan merupakan salah satu karakter bidadari. وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ Artinya: “Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Ash-Shaffat:48) Alasan dari hadits tersebut dijelaskan pada hadits yang lain. “Pandangan mata adalah panah beracun di antara panah-panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya.” (HR. Hakim).

2. Menjaga lisan

"Lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (Al-Balad: 9-10). Lisan adalah raja atas semua anggota tubuh. Semua tunduk dan patuh kepadanya. Jika ia lurus, niscaya semua anggota tubuh ikut lurus.

Jika ia bengkok, maka bengkoklah semua anggota tubuh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُوْلُ: اِتَّقِ اللهَ فِيْنَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اِعْوَجَجْنَا.

"Apabila anak cucu Adam masuk waktu pagi hari, maka seluruh anggota badan tunduk kepada lisan, seraya berkata, 'Bertakwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami, karena kami mengikutimu, apabila kamu lurus, maka kami pun lurus, dan apabila kamu bengkok, maka kami pun bengkok'." (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

Tidak seorang pun dapat selamat dari tergelincirnya lisan kecuali orang yang mau mengendalikannya dengan tali kekang syariat, sehingga lisannya tidak mengucapkan kecuali sesuatu yang memberi manfaat di dunia dan akhirat. Ketika Aisyah berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, Gambaran bagaimanakah bahayanya dikala kurang pandai menjaga lisan. حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَكَذَا، تَعْنِيْ قَصِيْرَةً، فَقَالَ: لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ. "Cukuplah bagi Anda bahwa Shafiyah itu orangnya begini, begini."

Maksudnya tubuhnya pendek. Maka Nabi bersabda kepadanya, "Engkau telah mengucapkan suatu perkataan yang bila dicampur dengan air laut niscaya dia akan merubahnya." (HR. Abu Dawud). ASTAGHFIRULLOH...

Begitu mengerikannya gambaran akibat dosa bila sahabat Muslimah kurang pandai menjaga lisan ini.

3. Menjaga perilaku

Barangsiapa yang bersungguh-sungguh menundukkan hawa nafsunya untuk bisa berhias diri dengan sifat-sifat keutamaan, serta menundukkannya untuk menyingkirkan akhlak-akhlak yang tercela niscaya dia akan mendapatkan banyak kebaikan dan akan tersingkir darinya kejelekan-kejelekan. Akhlak ada yang didapatkan secara bawaan dan ada pula yang dimiliki setelah melatih diri dan membiasakannya.

Mujahadah tidaklah cukup sekali atau dua kali, namun ia harus dilakukan sepanjang hayat hingga menjelang kematiannya. Allah tabaraka wa ta’ala berfirman yang artinya, “Sembahlah Rabbmu hingga datang kematian kepadamu.” (QS. Al Hijr: 99). Kesungguh-sungguhan akan banyak berguna di dalam upaya untuk mendapatkan hal ini.

Sebab kemuliaan akhlak tergolong hidayah yang akan diperoleh oleh seseorang dengan jalan bersungguh-sungguh dalam mendapatkannya. Allah ‘azza wa jalla berfirman yang artinya, “Orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami maka akan Kami mudahkan untuknya jalan-jalan menuju keridhaan Kami. Dan sesungguhnya Allah pasti bersama orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut: 69).

Diantara karakter yang muncul dari buah dalam menjaga diri sebagai Muslimah adalah:

a. Wanita yang taat Wanita muslimah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, seiya sekata, sayang kepadanya, mengajaknya kepada kebaikan, menasihatinya, memelihara kesejahteraannya, tidak mengeraskan suara dan perkataan kepadanya, serta tidak menyakiti hatinya. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (Annisa:34) Adapun bagaimana kedudukan seorang suami dihadapan seorang istri telah digambarkan Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam. Dari Abu Huraira ra, Nabi SAW.

Bersabda : “ Sekiranya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri sujud kepada suaminya. “ ( HR. Tirmidzi ) Istri diwajibkan mentaati suaminya selama perintah-perintah itu benar atau Bukan dalam kemaksiyatan, maka istri wajib menta’atinya.

b. Senantiasa bertaubatnya Manusia tidak ada yang bisa lepas dari kesalahan maupun dosa, apa lagi kita sebagai muslimah yang telah menjadi fitrah kita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: كُلُّ بَنِي آدَم خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ “Setiap anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat”. (Hasan. Riwayat Ahmad) Dengan senantiasa bertaubatbkepada Alloh inilah sebagai gerbang bagi Sahabat Muslimah untuk selalu bermuhasabah. Dan dengan muhasabah lah akan terjadi peningkatan dan koreksi atas apa yang telah kita lakukan. Sehingga kita menjadi muslimah yang semakin baik dan lebih baik lagi.

c. Menjadikan segala aktrifitas bernilai ibadah Salah satu ciri muslimah sejati yaitu dikala sang suami meninggalkannya tidak ada ras awas-was ataupun khawatir.

Hal itu terjadi karena sang suami yakin bahwa istri yang ditinggalkannya akan teguh menjaga kehormatan dirinya karena telah memahami betul bahayanya berhawat. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Tidaklah seorang wanita itu berkhalwat dengan seorang laki-laki, kecuali setan menjadi pihak ketiganya” (Riwayat Ahmad) Sang istri juga senantiasa menjaga amanahnya dan senantiasa memanfaatkan segala rizqi yang telah diberikannya bernilai ibadah. Ini terjadi karena Sahabat Muslimah memahami betul bahwa Ridho Alloh lah satu satunya tujuan dalam hidupnya.

d. Mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang Wanita muslimah adalah wanita yang mendidik anak-anaknya untuk taat kepada Allah Subhaanahu wata’ala, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, menanamkan ke dalam hati mereka perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menjauhkan mereka dari segala jenis kemaksiatan dan perilaku tercela.

Allah berfirman, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)

e. Mengatur waktu agar tidak terbuang sia-sia.

Wanita muslimah sholihah selalu menjaga waktunya agar tidak terbuang sia-sia,baik siang hari atau malamnya. Maka dia menjauhkan diri dari segala aktrifitas yang kurang bermanfaat.

4.Berpakaian/Berhijab

Wanita muslimah adalah yang menjaga hijabnya dengan rasa senang hati. Sehingga dia tidak keluar kecuali dalam keadaan berhijab rapi, mencari perlindungan Allah dan bersyukur kepadaNya atas kehormatan yang diberikan dengan adanya hukum hijab ini, dimana Allah Subhanahu wata’ala menginginkan kesucian baginya dengan hijab tersebut.

Allah berfirman: Artinya: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59) Berhijab bukan hanya secara fisik semata, tetapi lebih dari itu. Hijab hati adalah penting bagi muslimah agar terpancar inner beauty yang anggun.

Dengan menjaga hati, menjaga sikap dan perilaku agar tidak membuat orang lain sakit hati. Selalu berkhusnudzon dan memahami orang lain sebelum kita menuntut untuk dipahami oleh orang lain adalah hal yang harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga Alloh senantiasa menjadikan seluruh Sahabat Muslimahku muslimah Sholihah...

MUSAHABAH CINTA

Ada yang sudah membaca status ini belum?

MUHASABAH CINTA
Seorang Dosen mengadakan permainan kecil pd mahasiswanya yg sdh berkeluarga dan meminta 1 org maju ke papan tulis.

Dosen : "Tulis 10 nama yg paling dekat dgn anda". Lalu mahasiswa tsb menulis 10 nama. Ada ortu, istri, anak, saudara, teman, tetangga, dst.

Dosen : "Sekarang, silahkan pilih 7 diantaranya yg anda inginkan utk dpt hidup terus bersamanya".

Mahasiswa itu mencoret 3 nama.

Dosen : "Coret 2 nama lagi". Tinggal 5 nama.

Dosen : "Coret lagi 2 nama".

Maka tersisalah 3 nama yaitu nama orang tua, istri & anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira permainan sudah selesai & tak ada lagi yg harus dipilih.

Tiba² Dosen berkata : "Silahkan coret 1 nama lagi !".

Mahasiswa itu mengambil pilihan yg amat sulit lalu dgn perlahan mencoret nama orang tuanya.

Dosen : "Silahkan coret 1 nama lagi !".

Sang Mahasiswa terlihat bingung. Kemudian meng- angkat spidol & lambat laun mulai mencoret nama anaknya sambil menangis.

Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kpd Mahasiswa itu : "Anda tidak memilih orang tua yg telah membesarkan Anda, tidak juga memilih anak yg merupakan darah daging anda sendiri, sedangkan istri itu bisa dicari lagi. Tetapi mengapa anda lebih memilih istri anda ?".

Semua orang di dalam kelas terpana menunggu jawaban dari Mahasiswa itu.

Lalu sang Mahasiswa itu berkata perlahan dgn mata berkaca-kaca :

"Seiring waktu berlalu, orang tua saya pasti akan meninggalkan saya. Sedangkan anak jika sudah dewasa lalu akan menikah. Setelah itu pasti akan meninggalkan saya juga. Orang yg benar² bisa menemani saya dlm hidup ini hanyalah ISTRI saya. Orang tua & anak, bukan saya yg memilih tetapi Allâh yg meng-anugerahkan-nya pd saya. Sedangkan ISTRI, sayalah yg memilihnya sendiri dari seluruh wanita yg ada" ...

Senin, 25 Agustus 2014

PACARAN NO | NIKAH YES!




Pacaran No | Nikah yes... !!


1. "emang pacaran dalam Islam nggak boleh ya?" | iya, Rasul melarang segala jenis khalwat (berdua-duaan) yg bukan mahram, termasuk pacaran

2. "walaupun beda negara? LDR gitu" | mau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau LDR mau tetangga, tetep aja haram

3. "kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?" | nggak ngapa-ngapain aja dapet dosa, rugi kan? mendingan nggak usahlah

4. "tapi kan kita punya perasaan" | so? punya perasaan nggak buat kamu boleh melanggar hukum Allah yang kasi kamu perasaan

5. "kalo pacarannya bikin positif?" | positif hamil maksudnya?

6. "hehe.. jangan suudzann, maksudnya bersamanya bikin rajin shalat geto" | shalatmu untuk Allah atau untuk pacar? pernah denger ikhlas?

7. "nggak, maksudnya kita, dia kan ber-amar ma'ruf.." | halah, dusta, mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan Allah

8. "kalo orangtua udah restui?" | mau orangtua restui, mau orangutan, tetep aja pacaran maksiat

9. "katanya ridha Allah bersama ridha ortu?" | wkwk.. ngawur, dalam taat pada Allah iya, dalam maksiat? masak ortu lebih tau dari Allah?

10. "jadi nggak boleh nih? kl dikit aja gimana?" | eee.. nawar, emang ini toko besi kulakan?

11. "terus solusinya gimana? kan Allah ciptakan rasa cinta?" | nikah, itu solusi dan baru namanya serius


12. "yaa.. saya kan masih belum cukup umur" | sudah tau belum niat nikah, kenapa malah mulai pacaran?


13. "pacaran kan enak, nikmat" | iya, nikmat bagi lelaki, bagimu penyesalan penuh airmata nanti


14. "pacar saya udah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya" | itu mah nggak serius, sama aja teken kontrak unt sengsara


15. "pacar sy bilang nunggu sampe punya rumah baru lamar" | itu agen properti atau calon suami? nggak serius banget


16. "pacar sy bilang nikahnya nanti kalo udah cukup duit" | alasan klise, itulah yg cowok katakan untuk tunjukkin betapa nggak komit dia


17. "pacar sy bilang mau nikah tapi tunggu saudaranya nikah dulu" | ya tunda aja hubungannya sampe saudaranya nikah


18. "pacar sy bilang dia siap, tapi nunggu lulus" | alasan yang paling menunjukkan ketidakseriusan, nggak siap tu namanya


19. "pacar sy siap ketemu ortu sy sekarang juga, tapi sy yg belum siap" | cape deeh (=_=);


20. "ya udah, kakak-adik aja ya?" | wkwk.. maksa banget sih mau maksiat? giliran suruh shalat aja banyak alasan


21. "terus yang serius itu yang gimana?" | yang berani datangi wali-mu, dan dapet restu wali-mu dan menikahimu segera


22. "iya, sy udah putusin pacar, dia mau bunuh diri katanya" | tuh, tau kan mental lelaki pacaran, suruh nguras laut aja lelaki begitu


23. hal terserius yang bisa dilakukan yg belum siap adalah memantaskan diri | bukan justru mengobral diri


24. pahami agama, kaji Islam, perjuangkan Islam sebagai persiapan, itu baru serius | agar pantas dirimu jadi pasangan dan ortu yg baik


25. cinta ada masanya, pantaskan diri untuknya | bukan dengan pacaran, baku syahwat pake badan


26. kl siap walau nikahnya harus besok, barulah ta'aruf | karena ta'aruf bukan mainan bagi yg belum siap


27. jadi serius bagi yg sudah siap adl dengan nikah | sementara serius bagi yg belum siap adl mendekat dan taat pada Allah | kelir?!


#YukBelajar