Biasanya
saat orang sedang mengalami masalah, justru bukan nasehat yang dibutuhkannya.
Tetapi, sekedar diberi waktu untuk mencurahkan semua uneg-uneg, ia hanya ingin
didengar.
Demikian
pula saat seseorang sedang patah hati, Anda sebenarnya tak perlu mengucapkan
berbagai hal untuk meredakan kesedihan dan menunjukkan kepedulian Anda. Pelukan
dan kehadiran serta dukungan Anda saja sudah sangat berarti sebenarnya. Tak
perlu sampai mengatakan kalimat-kalimat useless yang malah bikin dia sedih
seperti berikut ini:
"Sebenarnya
sih dari dulu juga aku nggak suka kamu jalan sama dia"
Tak peduli
Anda suka atau tidak pada mantan kekasihnya, jangan membuat ia semakin merasa bersalah.
Intinya adalah, hubungannya tak perlu disesali, dan tak perlu diingat lagi.
Apa yang
sudah berlalu biarlah berlalu, justru Anda harus membuat dia move on dan
memandang ke depan.
"Justru
ini yang terbaik buat kamu..."
Sebenarnya
kalimat ini tak ada salahnya, dan 100% benar. Memang ini mungkin yang terbaik
buatnya, tetapi saat ini ia sedang bersedih. Dan bersedih bukan sesuatu yang
diharapkannya.
Agar ia tak
salah paham, mungkin lebih baik Anda mengubah kalimat ini dengan, "mungkin
rasanya sakit sekarang, tetapi percaya saja semua ini akan berakhir dengan
indah."
"Kamu
sekarang bebas, kamu bisa melakukan apa saja"
Kalimat ini
juga bukan kalimat yang bisa menghibur seseorang yang sedang patah hati. In
this case, dalam benaknya justru ia berpikir bahwa kini ia sendiri, dan tak ada
lagi yang menemani di sisinya.
"Sekarang
kamu mending konsentrasi sama karier deh..."
Dalam hal
ini, memang sangat mungkin sekali pada akhirnya seseorang akan lari dari
masalah dan meluapkan semuanya pada karier. Tetapi, akan jadi seseorang seperti
apa dia, bila karier menjadi fokus hidupnya. Bisa-bisa malah ia melupakan diri
sendiri karena jatuh pada karier semata.
"Kamu
perlu mencari seseorang yang bisa menemanimu saat ini"
Perlu
diingat bahwa setelah mengalami patah hati, seseorang mudah jatuh pada hati
yang lain. Bisa jadi karena pelampiasan, bisa jadi karena untuk memenuhi
kebutuhan semata. Nah, di sinilah bahayanya. Kelabilan perasaan dan pemikiran
dapat membuatnya semakin tersesat.
Ada baiknya
untuk saat ini ia sendiri dulu, memulihkan luka hati dan menatanya agar layak
dan nyaman untuk orang yang akan mengisinya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar